Halo teman-teman! Aku udah cobain berbagai aplikasi P2P lending sejak September 2020. Belum lama sih, tapi so far experiencenya cukup oke. Aku beraniin untuk cobain invest di P2P lending setelah lihat beberapa video influencer youtube dan instagram yang ngajarin kita-kita gimana sih caranya invest di P2P lending.
Banyak pro dan kontra di sini, dimana ada yang bilang kalo minjemin duit tuh resiko terbesarnya ya gagal bayar. Beberapa tipe P2P lending yang invoice financing itu kan tagihannya berupa giro mundur, nah kalo ga terpenuhi, ya jadilah mundur bayar, atau bisa juga gagal bayar. Jadi gimana sih nentuin supaya resiko kita minimum?
Disclaimer dulu, di post kali ini, aku bukannya mengajak atau menyarankan kalian untuk invest, di sini aku murni pengen sharing pengalamanku. Siapa tau profil resiko kita sama 🙂
Langsung aja ni, P2P lending apps yang aku pernah coba, berturut-turut: Akseleran, Investree, Koinworks, Alami, Danain, Asetku, dan Tanifund (hanya bisa diakses lewat webnya). Kali ini aku bahas tentang Akseleran dulu ya.
Akseleran ini aku coba setelah liat reviewnya Michael Gunawan di instagram. Aku juga liat beberapa video youtube dan instagram lainnya yang meyakinkan aku. Aku suka ini karena email updatesnya yang gercep. Kalo kita udah berhasil mendanai diupdate, kalo kita dapet bunga diupdate, dan lain-lain. Juga kelebihan lainnya itu karena Akseleran banyak user yang pakai, jadi banyak pendana yang bisa segera bersama-sama mendanai suatu proyek. Yah kalo pendananya banyak kan, money disburstment atau penyaluran uang ke peminjamnya jadi lebih cepet gitu.

Menurutku user interfacenya Akseleran cukup bagus dan friendly. Kalo aku pribadi, milih proyek bukan berdasarkan rating yang diberikan Akseleran ke suatu proyek, tapi lebih ke ‘analisa’ pribadi.
Oh ya Akseleran juga ada asuransinya sebesar 85-90% dari pokok pinjaman terhitung 90 hari sejak tanggal jatuh tempo pinjaman. Jadi kalo milih proyek, aku suka cari yang ada tulisannya ‘proteksi asuransi’.

Aku liat highlight keuangannya (dimana debt to equity rationya ga boleh gede, kalo bisa di bawah 100% atau ga jauh-jauh dari angka 100%).

Aku juga liat histori pinjamannya, karena aku ga mau dapet proyek yang ada histori telat bayar atau bahkan ga sanggup bayar.

Trus juga, sekarang udah ada RDL (rekening dana lender) BCA. Jadi apps ini friendly buat yang suka transaksi lewat bank BCA seperti aku, karena ga kena biaya transfer ke dan dari Akseleran. Lumayan kan sekali transfer itu bisa Rp 6 ribu.
Dari kenyamanan di atas lah aku memutuskan untuk tetep lanjut di Akseleran. Kayanya sekian dulu untuk review kali ini, untuk apps lain lanjut di postingan selanjutnya ya. Kalo temen-temen ada opini atau masukan, bisa DM ke instagram aku ya. Makasih.
1 thought on “Review P2P lending Akseleran berdasarkan pengalamanku”
Comments are closed.