Halo semua! Siapa di sini yang udah sering denger dan paham sama deposito? Yup, deposito adalah penyimpanan uang di bank yang pencairannya hanya bisa dilakukan pada jangka waktu tertentu, biasanya bisa tiap bulan, tiap 3 bulan, tiap 6 bulan dan lain-lain. Di Indonesia, bunga deposito yang semakin mengecil membuat investasi di deposito menjadi kurang menarik. Di awal tahun 2021, bunga deposito berada di kisaran kurang dari 5% per tahun, belum lagi dipotong pajak 20%. Lalu apa alternatifnya?
Yuk, kenalan sama obligasi pemerintah. Obligasi pemerintah adalah jenis produk dimana kita memberikan hutang kepada pemerintah. Obligasi pemerintah ini dibagi 2, yaitu yang dijual di pasar primer (atau pasar perdana) dan yang dijual di pasar sekunder. Apa perbedaannya?
Obligasi pemerintah pasar primer adalah obligasi yang hanya bisa dibeli pada saat rentang waktu yang ditawarkan. Biasanya kita bisa membeli produk ini lewat bank atau mitra distribusi lainnya seperti Bareksa, Investree, Koinworks, dan lain-lain. Obligasi jenis ini ada yang bisa diperdagangkan di pasar sekunder setelah periode tertentu, tapi ada juga yang tidak bisa diperdagangkan (hanya bisa dilakukan early redemption). Kelebihan obligasi pemerintah pasar primer adalah nilai pembelian yang relatif kecil yaitu Rp 1 juta. Untuk bunganya bervariasi, yang trakhir ditawarkan bunganya sebesar 5,7% per tahun, dikurangi pajak 15%. Bunganya sih sudah cenderung mengecil dibanding tahun-tahun sebelumnya saat pemerintah menawarkan obligasi dengan bunga lebih besar.
Sedangkan obligasi pemerintah pasar sekunder adalah obligasi yang bisa dibeli dan dijual sewaktu-waktu bergantung pada ketersediaan produk. Obligasi ini bisa diperjualbelikan kapan pun pada hari dan jam kerja. Sebelum membeli, saya membandingkan harga beli dan harga jual produk ini, karena tiap mitra distribusi menjual dan membeli dengan harga yang berbeda, dan dengan spread harga beli/jual yang berbeda juga. Obligasi ini bisa dibeli dengan minimal pembelian Rp 50 juta, dan ada bank yang menjual dengan minimal pembelian Rp 100 juta.
Saya berkesempatan membandingkan harga beli dan jual obligasi pemerintah pasar sekunder di beberapa bank, seperti di Bank Mandiri, BCA via aplikasi Welma, DBS, OCBC NISP, CIMB Niaga. Saya juga membandingkan cara beli dan jual di beberapa bank. Ada yang saat registrasi pertama harus ke kantor cabang utama, ada yang tiap kali beli/jual harus ke bank, ada pula yang dari awal langsung bisa registrasi online.
Jujur menurut kenyamanan saya, saya cukup nyaman dengan pembelian lewat bank BCA dengan aplikasi Welma. Selain karena spreadnya kecil (yaitu sekitar 1,5% dibanding bank lain yang bisa mencapai sekitar 2-2,5%), harga belinya juga relatif lebih murah. Semisal untuk satu jenis obligasi di Welma seharga Rp 100 juta, di bank lain bisa dihargai Rp 101 juta atau lebih. Gambar di bawah adalah screenshot dari harga obligasi di hari dan jam yang sama supaya kita bisa bandingin langsung harga belinya.

Beberapa langkah yang saya lakukan:
- Pergi ke Kantor Cabang Utama bank BCA di kota saya, register untuk pertama kalinya
- Setelah 24 jam, saya bisa langsung mengakses aplikasi Welma dan menentukan mau beli obligasi yang mana. Disitu akan tertulis harga beli (dan bunga berjalan) dan nominal yang harus dibayarkan
- Pembelian berhasil
Sekian opini saya, kalau teman-teman ada komen atau mungkin menemukan mitra distribusi yang lebih worth it, bisa share ya! Terima kasih 🙂
Mantap komparasinya sis . Sukses selalu ya