
Halo semua! Throwback ke 24-29 November 2019, aku dan suami pergi jalan-jalan ke Singapura. Karena namanya jalan-jalan, kami di sana banyak jalannya dan memutuskan untuk beli tiket MRT & bus 🙂 Kami beli Singapore tourist pass (bisa dipakai sepuasnya utk MRT dan bus) seharga SGD 20 per orang, per 3 hari, plus deposit SGD 10 per kartu, yang akan dikembalikan saat kami mengembalikan kartunya. Kartunya harus dikembalikan dalam waktu 1×24 jam ya, preferably di stasiun MRT yang gede. Saat kami ingin membeli kartu tsb, beberapa kali kami diarahkan untuk membeli yang lebih mahal, yaitu yang SGD 38. Tapi ternyata setelah kami menolak dan cari-cari counter untuk dapet yg lebih murah, sekitar jam 21.39 kami menemukan bahwa kita bisa membelinya di deket pintu masuk kereta MRT (waktu itu beli via credit card). Indeed, experience is the best teacher!
Kami berangkat tanggal 24 Nov dari Semarang ke Singapura by AirAsia dan nyampe Singapura udah menjelang malam (dinner time). Kami nyobain makan burger Shake Shack yang terkenal itu, harganya untuk 1 porsi burger gede set skitar SGD 20. Yah lumayan enak sih. Tapi lidah Indo kami langsung teringat sama sambel Indofo*d back home. Sayangnya kami ga bawa sambel botol apapun. Burger dan kentangnya enak lah, tapi saos sambelnya kurang mantap aja.
Shake Shack
Setelah jalan-jalan di bandara Changi dan beli tiket MRT, udah malem, kami memutuskan untuk ke hotel. Hotel yang kami pilih adalah Porcelain Hotel Singapore seharga SGD 100 per malam (kami stay 5 malam). Lokasi hotelnya strategis banget karena deket sama Chinatown MRT (exit A). Tapi kamarnya lumayan sempit ya. Pas-pasan banget untuk 2 orang.
Nah hari kedua, kami memutuskan untuk ke Universal Studio Singapore (SGD 70 x 2 orang). Setelah breakfast di Ya Kun kaya toast VivoCity (SGD 5 per set), kami ke Universal Studio Singapore seharian. Di sana kami main wahana-wahana, juga nonton beberapa pertunjukan. Lunch di Friar’s (SGD 23 buat 2 orang) dan jajan-jajan, main-main lagi sampai skitar jam 5 sore. Malamnya kami makan di Subway (SGD 16 buat 2 orang) lalu pulang hotel tepar.
Yakun kaya toast Friar’s USS Subway
Hari ketiga pagi kami ke Maxwell Food Centre buat makan mie goreng, ronde cakwe kacang merah, roti canai. Setelah kenyang, kami ke Orchard road buat strolling around (tapi ga nemu that famous uncle selling SGD 1 ice cream). Siangnya kami makan di Tekka Centre (little India). Makan nasi beriyani (SGD 8), minum mango lassi (SGD 3) alias yoghurt mangga, beli gorengan-gorengan. Walopun counternya nasi beriyani ngantri panjang, tapi setelah kami coba, nasi beriyani di situ kurang cocok sama lidah kami. Setelah itu kami muter-muter liat lukisan di tembok di Little India.
mie goreng ronde roti canai nasi beriyani Little India
Kami balik lagi ke Maxwell Food Centre karena belum puas. Jam 12 siang lewat, kami makan popiah & Tian Tian Hainanese Chicken Rice. Setelahnya kami balik hotel sebentar buat istirahat, dan nemu es krim uncle SGD 1 di deket hotel.
popiah Tian Tian Hainanese chicken rice
Sorenya kami ke Chinatown Complex Food Centre (Smith Street) yang lumayan touristy itu. Nyobain dry bak kut teh, rasanya not that great compared to other dry bak kut teh we ever tried before. Kami memutuskan untuk ke Maxwell Food Centre lagi 🙂 yang lokasinya ga jauh dari Chinatown Complex Food Centre. Kami makan kwetiaw & gorengan. Kami nemu yakult warna-warni juga 😀 Makanan di Maxwell Food Centre selain enak, harganya juga ga mahal. Tempat ini memang lebih terkenal di kalangan orang lokal. Makan gede per makanan ga jauh-jauh dari SGD 5, kalo jajan bisa di bawah itu.
dry bak kut teh kwetiaw gorengan Yakult
Bersambung ke post selanjutnya! 🙂
1 thought on “My Singapore trip #1 (itinerary and budget)”
Comments are closed.